Ketagihan terhadap pornografi dapat menyerang sesiapa saja, tidak kira umur, kelas sosial, keperibadian dan karakter. Meskipun demikian, mereka yang tergolong cerdas, sensitif dan spiritual perlu berhati-hati kerana jenis peribadi inilah yang paling teruk ketagih terhadap pornografi.
"Keadaan itu boleh terjadi disebabkan pada awalnya wujud rasa ingin tahu seseorang terhadap imej-imej porno, tetapi kemudian mereka merasa bersalah dan malu sehingga menimbulkan pemyimpangan obsesif kompulsif," kata Randall F. Hyde Ph.D, pakar menangani ketagihan pornografi
Yang dimaksud penyimpangan obsesif kompulsif adalah ketakutan pada pikiran atau gambaran. "Pertama kali akan merasa jijik, namun di sisi lain ada perasaan semakin jijik semakin ingin lihat. Pertama akan jijik, namun kerana pernah melihat kemudian mereka menjadi lebih ingin tahu, kejijikan berubah menjadi rasa penasaran, penasaran berubah menjadi nafsu," kata Randall.
Di sisi lain, yang ketiga, jenis ini lebih susah untuk disembuhkan kerana, mereka dalam golongan ini akan menyembunyikannya. Mereka jenis orang yang ingin dihormati. Itu yang menjadikan kenapa mereka melayari pornografi di bilik sendiri. Disebabkan merasa bersalah, mereka berusaha menutupinya, berusaha tidak memikirkan, dan melupakannya." kata Randall.
Padahal, menurut Randall, "Otak kita dibuat Tuhan ketika kita berusaha tidak memikirkan sesuatu, namun hal itu sebaliknya datang pada kita. Rasa risau dan berusaha melupakannya sebaliknya membuat kita semakin mengingatinya."
Menurut Randall, ketika seseorang melihat pornografi terdapat 3 hormon yang dilepaskan.
"Pertama, dopamin yang memusatkan pada apa yang kita sukai, meningkatkan ingatan pada hal-hal yang bererti dan menguncinya dalam otak kita. Kedua, oksitosin akan membuat kita terikat, sehingga tidak akan dapat melepaskan hal itu. Ketiga, enndorfin kemudian memunculkan perasaan kedamaian yang pada akhirnya menjerat seseorang dalam pornografi." kata Randall.
"Itulah kenapa mereka orang-orang yang pintar, sensitif dan spiritual tidak dapat pulih dari pornografi," kata Randall.
"Kerana seperti sudah ada skema dalam otak mereka. Meskipun mereka berasa damai, mereka memiliki rasa bersalah sehingga ingin melupakannya. Semakin ingin melupakan, maka ia semakin menghindari. Sementara orang yang menghindari tidak akan dapat disembuhkan..
sumber: http://www.noveloke.com
Oh gitu,wah saya baru tau nich.
ReplyDeletebetul!
ReplyDeleteclassmate saya dari skolah menengah smpai universiti,yang genius2 memang kaki porno..
begitulah emang awalnya berawal dari ingin tahu jadi ketagihan
ReplyDelete